TANAH LIAT
Tanah liat
dihasilkan oleh alam, yang berasal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian
besar tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan
batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon, oksigen, dan
aluminium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika oleh asam
karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.
Tanah Liat atau
tanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tanahnya sulit
menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
Tekstur tanahnya
cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran
tanah yang satu dengan lainnya.
Dalam keadaan
kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
Merupakan bahan baku
pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus
dibakar dengan suhu di atas 10000C.
Jenis jenis tanah
liat :
tanah liat di bagi
dalam dua jenis, primer dan skunder
1. tanah liat Primer
Yang disebut tanah
liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang dihasilkan dari pelapukan
batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan induk
(batuan asalnya), karena tanah liat tidak berpindah tempat sehingga sifatnya
lebih murni dibandingkan dengan tanah liat sekunder. Selain tenaga air, tenaga
uap panas yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil dalam pembentukan tanah
liat primer. Karena tidak terbawa arus air dan tidak tercampur dengan bahan
organik seperti humus, ranting, atau daun busuk dan sebagainya, maka tanah liat
berwarna putih atau putih kusam. Suhu matang berkisar antara 13000C–1400 0C,
bahkan ada yang mencapai 17500C. Yang termasuk tanah liat primer antara lain:
kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite, biasanya terdapat di
tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak tanah sekunder. Pada umumnya
batuan keras basalt dan andesit akan memberikan lempung merah sedangkan granit
akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa dan alumina dapat digolongkan
sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan hasil samping pelapukan batuan
feldspatik yang menghasilkan tanah liat kaolinit.
Tanah liat primer
memiliki ciri-ciri:
warna putih sampai
putih kusam
cenderung berbutir
kasar,
tidak plastis,
daya lebur tinggi,
daya susut kecil
bersifat tahan api
Dalam keadaan
kering, tanah liat primer sangat rapuh sehingga mudah ditumbuk menjadi tepung.
Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk tidak simetris dan bersudut-sudut
tidak seperti partikel tanah liat sekunder yang berupa lempengan sejajar.
2. Tanah liat
Sekunder
Tanah liat sekunder
atau sedimen (endapan) adalah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan
feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga eksogen yang
menyebabkan butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada daerah rendah
seperti lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, tanah danau. Dalam perjalanan
karena air dan angin, tanah liat bercampur dengan bahan-bahan organik maupun
anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat menjadi
partikel-partikel yang menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih halus dan
lebih plastis. Jumlah tanah liat sekunder lebih lebih banyak dari tanah liat
primer. Transportasi air mempunyai pengaruh khusus pada tanah liat, salah
satunya ialah gerakan arus air cenderung menggerus mineral tanah liat menjadi
partikel-partikel yang semakin mengecil. Pada saat kecepatan arus melambat,
partikel yang lebih berat akan mengendap dan meninggalkan partikel yang halus
dalam larutan. Pada saat arus tenang, seperti di danau atau di laut, partikel –
partikel yang halus akan mengendap di dasarnya. Tanah liat yang dipindahkan
bisaanya terbentuk dari beberapa macam jenis tanah liat dan berasal dari
beberapa sumber. Dalam setiap sungai, endapan tanah liat dari beberapa situs
cenderung bercampur bersama. Kehadiran berbagai oksida logam seperti besi,
nikel, titan, mangan dan sebagainya, dari sudut ilmu keramik dianggap sebagai
bahan pengotor. Bahan organik seperti humus dan daun busuk juga merupakan bahan
pengotor tanah liat.
Karena
pembentukannya melalui proses panjang dan bercampur dengan bahan pengotor, maka
tanah liat mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah
jambu/kuning, suhu matang antara 9000C-14000C. Pada umumnya tanah liat sekunder
lebih plastis dan mempunyai daya susut yang lebih besar daripada tanah liat
primer.
Semakin tinggi suhu
bakarnya semakin keras dan semakin kecil porositasnya, sehingga benda keramik
menjadi kedap air. Dibanding dengan tanah liat primer, tanah liat sekunder
mempunyai ciri tidak murni, warna lebih gelap, berbutir lebih halus dan
mempunyai titik lebur yang relatif lebih rendah. Setelah dibakar tanah liat
sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu muda sampai coklat muda ke tua.
Tanah liat sekunder
memiliki ciri-ciri:
Kurang murni.
Cenderung berbutir
halus.
Plastis.
Warna
krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning kecoklatan,
kemerahan, kehitaman.
Daya susut tinggi.
Suhu bakar
12000C–13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay, stoneware, ballclay).
Suhu bakar rendah
9000C–11800C, ada yang sampai 12000C (earthenware).
Warna tanah tanah
alami terjadi karena adanya unsur oksida besi dan unsur organis, yang biasanya
akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat, merah, wama karat, atau coklat
tua, tergantung dan jumlah oksida besi dan kotoran-kotoran yang terkandung.
Biasanya kandungan oksida besi sekitar 2%-5%, dengan adanya unsur tersebut
tanah cenderung berwarna Iebih gelap, biasanya matang pada suhu yang lebih
rendah, kebalikannya adalah tanah berwama lebih terang atau pun putih akan
matang pada suhu yang lebih tinggi.
Menurut titik
leburnya, tanah liat sekunder dapat dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:
1. Tanah Liat Tahan
Api (Fireclay).
Kebanyakan tanah
liat tahan api berwarna terang (putih) ke abu-abu gelap menuju ke hitam dan
ditemukan di alam dalam bentuk bongkahan padat, beberapa diantaranya berkadar
alumina tinggi dan berkadar alkali rendah. Titik leburnya mencapai suhu ±
1500 ºC. Yang tergolong tanah liat tahan api ialah tanah liat yang tahan
dibakar pada suhu tinggi tanpa mengubah bentuk, misalnya kaolin dan mineral
tahan api seperti alumina dan silika. Bahan ini sering digunakan untuk bahan
campuran pembuatan massa badan siap pakai, untuk produk stoneware maupun
porselin.
Karena beberapa
sifatnya yang menguntungkan, antara lain berwarna putih, mempunyai daya lentur
dan sebagainya, maka Kaolin juga dipakai sebagai bahan pengisi untuk produk
kertas dan kosmetik.
2. Tanah Liat
Stoneware.
Tanah liat stoneware
ialah tanah liat yang dalam pembakaran gerabah (earthenware) tanpa diserta
perubahan bentuk. Titik lebur tanah liat stoneware bisa mencapai suhu 1400 ºC.
Bisaanya berwarna abu-abu, plastis, mempunyai sifat tahan api dan ukuran butir
tidak terlalu halus. Jumlah deposit di alam tidak sebanyak deposit kaolin atau
mineral tahan api. Tanah liat stoneware dapat digunakan sebagai bahan utama
pembuatan benda keramik alat rumah tangga tanpa atau menggunakan campuran
bahan lain. Setelah suhu pembakaran mencapai ± 1250 ºC, sifat fisikanya berubah
menjadi keras seperti batu, padat, kedap air dan bila diketuk bersuara nyaring.
3. Ballclay.
Disebut juga sebagai
tanah liat sendimen. Ball Clay berbutir halus, mempunyai tingkat plastisitas
sangat tinggi, daya susutnya besar dan bisaanya berwarna abu-abu. Tanah liat
ini mempunyai titik lebur antara 1250 ºC s/d 1350 ºC. Karena sangat plastis,
ball clay hanya dapat dipakai sebagai bahan campuran pembuatan massa tanah liat
siap pakai.
4. Tanah Liat
Earthenware.
Bahan ini sangat
banyak terdapat di alam. Tanah liat ini memiliki tingkat plastisitas yang
cukup, sehingga mudah dibentuk, warna bakar merah coklat dan titik leburnya
sekitar 1100 ºC s/d 1200 ºC. tanah liat merah banyak digunakan di industri
genteng dan gerabah kasar dan halus. Warna alaminya tidak merah terang tetapi
merah karat, karena kandungan besinya mencapai 8%. Bila diglasir warnanya akan
lebih kaya, khususnya dengan menggunakan glasir timbal.
5. Tanah Liat
Lainnya. Yang termasuk kelompok ini adalah jenis tanah liat monmorilinit.
contohnya bentonit
yang sangat halus dan rekat sekali. Tanah liat ini hanya digunakan
sebagai bahan campuran massa badan kaolinit dalam jumlah yang relatif kecil
Contoh
Macam-macam kerajinan yang dapat di buat dari tanah liat
- Piring
- Kendi
- Tempayan : tempat penyimpanan air dan beras oleh masyarakat
- Anglo : tungku dengan fungsi seperti kompor yang terbuat dari terakota (tanah liat).
- Kuali
- Celengan
- Pot
- Gerabah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar