Senin, 18 Februari 2013

fermentasi tape ketan

Laporan Biologi "FERMENTASI TAPE KETAN"

I. Latar Belakang

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanyab menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan.
Pengolahan pangan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan pangan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.



II. Tujuan

a. Untuk mengaplikasikan bioteknologi kedalam kehidupan sehari-hari.
b. Untuk mengetahui proses fermentasi yang terjadi pada pembentukan tape ketan.

III. Identifikasi Masalah

1. Apa pengertian bioteknologi?
2. Apa manfaat bioteknologi?
3. Apakah contoh bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari?
4. apakah pengertian tape ketan?
5. Bagaimana proses fermentasi pada tape ketan?
6. Bagaimana cara pembuatan tape ketan?


7. apakah manfaat dari tape ketan?
8. factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses pembuatan tape ketan?

IV. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian bioteknologi?
b. Bagaimana proses fermentasi tape ketan?
c. Factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses pembuatan tape ketan?



V. Kajian Teori
Kata "beras" mengacu pada bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi)dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
Beras dari padi ketan disebut ketan.
Kandungan beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
• amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
• amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
Macam dan warna beras.
Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.



FERMENTASI ALKOHOL
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.Reaksinya :

1.Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)

2.Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asampiruvat ——————> asetaldehid + CO2 piruvat dekarboksilase (CH3CHO)

3.Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol(etanol)
2 CH3CHO + 2 NADH2———>2 C2HsOH + 2 NAD.alcohol dehidrogenaseenzim

Ringkasan reaksi :

C6H12O6———> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi


VI. Alat dan Bahan:
• Alat
- Panci
- Nampan
- Kain
- Bakul saringan
- Centong nasi
- Mangkok kecil
- Sendok


• Bahan
- Beras ketan putih 4L
- Beras ketan merah 2L
- Ragi 4 buah
- Daun pisang



VII. Langkah Kerja

1. Merendam beras ketan merah dan beras ketan putih selama 12 jam.
2. Mencuci beras ketan tersebut sampai bersih.
3. Mengukus beras ketan didalam panci hingga 30 menit.
4. Setelah dikukus, mengangkat dan mencuci beras ketan sambil diaduk-aduk. Lalu tiriskan.
5. Setelah dicuci, mengukus kembali beras ketan hingga 15 menit.
6. Menghancurkan ragi hingga halus.
7. Setelah selesai mengukus, ketan diltakkan dalam sebuah wadah.
8. Diamkan sampai ketan tersebut dingin.
9. Setelah dingin, menaburkan ragi diatas ketan secara rata.
10. Memasukkan ketan yang sudah diberi ragi kedalam wadah yang sudah dilapisi daun pisang.
11. Mendiamkannya selama 2 malam hingga terbentuk tape ketan.










VIII. Hasil Pengamatan

Pembanding Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi
Tekstur Beras Bentuk seperti beras Lunak, seperti nasi
Air Tidak ada air Ada (mengandung alcohol)
Aroma Tidak ada Wangi tape (asam)
Rasa Tidak ada rasa Rasa manis



IX. Analisa Data

Sebelum fermentasi, beras ketan masih berbentuk seperti beras pada umumnya. Namun, setelah mengalami fermentasi beras ketan tersebut mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan air yang mengandung alcohol serta menimbulkan rasa asam dan manis. Kondisi tersebut disebabkan karena pada beras ketan diberikan ragi yang merupakan mikroorganisme yang berfungsi mengubah glukosa menjadi alcohol dan menghasilkan air.
Sebelum dikukus ketan direndam 12 jam untuk menambah massa ketan supaya tidak terlalu keras. Oleh karena itu, pada saat sesudah fermentasi, ketan menjadi lunak. Ketan tidak boleh terkena air jika sudah diberi ragi karena akan mematikan ragi (bakteri) sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Ketan juga harus diletakkan/ disimpan didalam tempat yang kedap udara. Karena jika terkena oksigen, proses fermentasi juga akan gagal.
Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alcohol dan air. Dengan adanya alcohol, tape ketan bersifat manis dan agak asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum dan karbohidrat kompleks, derajat keasaman (pH 5-6), dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi maka ketan, beras dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup. Oleh karena itu, beras ketan harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terl
alu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut.
Tape ketan jika diletakkan dalam keadaan suhu kamar hanya bertahan 2 hari. Jika lebih dari 2 hari maka kadar alcohol dalam tape tersebut akan bertambah. Semakin banyak kadar alcohol, maka tape akan berubah menjadi khamar. Dan yang kita tahu khamar itu haram. Hal ini sudah terbukti dari jurnal ilmiah International Journal of Food Sciences and Nutrition volume 52 halaman 347 – 357 pada tahun 2001. Di jurnal tersebut diberitakan bahwa kadar etanol (%) pada 0 jam fermentasi tidak terdeteksi, setelah 5 jam fermentasi kadar alkoholnya 0.165%, setelah 15 jam 0.391%, setelah 24 jam 1.762%, setelah 36 jam 2.754%, setelah 48 jam 2.707% dan setelah 60 jam 3.380%.. Namun, jika tape diletakkan didalam kulkas akan meghambat kerja bakteri karena bakteri tidak dapet bekerja pada suhu rendah dan pada suhu terlalu tinggi. Oleh karena itu, tape yang diletakkan didalam kulkas lebih tahan lama daripada yang diltekkan didalam keadaan suhu kamar.
Kegagalan dalam pembuatan tape dapat dipengaruhi beberapa factor, yaitu kurang sterilnya tempat pembuatan, pembuat terlalu banyak bicara, pembuat tidak boleh dalam keadaan haid, terlalu banyak member ragi, jenis ragi kurang tepat, dll.

wacana redenominasi di tahun 2013


       I.            Wacana Redenominasi Rupiah di Tahun 2013
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx365uHvTQuOx5YzpDGd5PL5uiJTtVwnMZLRx2DHid3u4LR_PlajgXkgBljrb9aLUiOdBE1uQ-KdDZ2fZ1ASpZSdmfBJ6nVb9R_xgL1YgDssVOUybfXPAHDcQaqCF9i9PVa9-Vdtrm34I/s200/seratus_rupiah.jpg

Ternyata, Indonesia termasuk negara pemilik pecahan mata uang terbesar kedua di dunia setelah Vietnam. Uang pecahan sebesar Rp 1OO.OOO merupakan terbesar kedua setelah 500.000 dong yang dikeluarkan pemerintah Vietnam. Tadinya, Indonesia menempati posisi ketiga dan Vietnam yang kedua, setelah Zimbabwe yang pernah mengeluarkan pecahan Z$10 juta telah melakukan redenominasi terhadap mata uangnya.

Redenominasi adalah praktek pemotongan nilai mata uang suatu negara menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Uang dengan nominal besar dianggap kurang efisien serta merepotkan pembayaran. Menurut kajian, mata uang Indonesia idealnya diredenominasi dengan menghilangkan tiga angka nol. Sehingga apabila uang Rp 1.000 dipotong akan menjadi Rp 1, sementara uang Rp 10.000 menjadi Rp 10. Kalau ini terwujud maka pecahan sen akan berjalan kembali. Nilai uang ini harus dipastikan dapat digunakan untuk membeli barang yang sama. Praktek ini berbeda dengan sanering, yakni pemotongan nilai tukar. Dalam sanering, nilai tukar dikurangi sehingga nilai uang masyarakat berkurang. Kalau redenominasi hanya menghilangkan nol saja tetapi nilainya sama, kalau sanering memotong nilai uang.

Indonesia bisa saja melakukan redenominasi asal berhati-hati. BI sudah lama mempelajari dan melakukan riset mendalam mengenai hal ini. Selain itu, sangat dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat sehingga kebijakan ini tidak dianggap sebagai tujuan pemiskinan masyarakat. Saat ini orang kaya disebut sebagai miliarder akan berubah menjadi jutawan, Jutawan akan menjadi ribuwan.

BI juga mempelajari pengalaman negara yang pernah melakukan praktek ini seperti Rumania dan Turki. Kedua negara tersebut berhasil melakukan redenominasi mata uangnya meski dalam waktu yang lama. Di Rumania, pecahan terbesar di dalam mata uang itu angka nol-nya dipotong 4 digit, sementara itu Turki melakukan pemotongan enam digit nilai mata uang lira (TL). Dalam melakukan redenominasi Turki sangat disiplin sehingga berhasil dan dapat menyesuaikan mata uangnya dengan Euro. Turki telah melakukan kebijakan pemotongan pecahan mata uangnya cukup lama, sekitar tahun 90-an dan baru berhasil sekarang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMsGpPCqzqRplXUso-3JtGThXS72M0h_scxoih2yN8dQam2MEGI3410equdnZjcMMWpxpc2olHHTJQfFeLnQPckgsKavVJ1MAJ2WaqoJQdNDKh6WSP__-PJOx40H0dg08-qZfKoS-2w6Y/s400/redenominasi.jpg
*pecahan baru Rumania (kanan) dan Turki (kiri) setelah redenominasi*

Jika gagal, Indonesia bisa bernasib sama seperti Zimbabwe. Pemotongan nilai mata uang justru menyebabkan inflasi melonjak hingga ribuan persen. Ini akan terjadi jika waktu penyesuaian harga barang, para pengusaha tidak disiplin. Misalnya harga barang Rp 1.000 per unit pada pecahan lama harusnya dengan pecahan baru menjadi Rp l per unit, tapi pengusaha ini tidak disiplin dengan menetapkan harga Rp 100 per unit pada pecahan baru.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB2RjXjii2PHjmn5bYgqRaEYv71ICFVty_HkMjdaAWpNjgsFsQd8iF-GoT7bFnEhgn4M5bBimdhCA29G7Ynyy0l2Uz9aitrA5M1X-5IOO9YKm_sMpBORvcs9Iof9WRSVloCr3l4kWqwxg/s320/ZIMBABWE+10+TRILLION+2008+UNC.jpg
*dampak hyperinflasi: 10 Triliun Zimbabwe*

Namun, sebelum menerapkan kebijakan redenominasi tersebut dibutuhkan beberapa persyaratan. Pertama, ekspektasi inflasi harus berada di kisaran rendah dan pergerakannya stabil. Kedua, stabilitas perekonomian terjaga dan jaminan stabilitas harga. Ketiga, kesiapan masyarakat. Kondisi Indonesia sekarang dirasa tepat karena sudah dirasa memenuhi persyaratan tersebut. Akan tetapi kewenangan penerapannya tetap ada di tangan pemerintah. Dana yang harus dikeluarkan juga sangat besar, karena jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta. Ini harus dilakukan agar tidak muncul kesan bahwa pemerintah melakukan sanering.

cara mencangkok


BAB I
PENDAHULUAN
a.      LATAR BELAKANG MASALAH
Pada masa sekarang ini, manusia dituntut untuk menghasilkan produk-produk yang bermanfaat yang dihasilkan dalam waktu singkat dan dengan modal yang tidak banyak. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih cepat, unggul, dan tidak memakan banyak biaya adalah dengan mencangkok.
Lalu sesungguhnya bagaimana cara mencangkok yang benar? Banyak masyarakat yang belum mengetahui secara mendalam tentang hal ini. Maka, dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam cara-cara mencangkok yang benar dan untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan dapat dihasilkan dengan tidak memakan banyak biaya, maka kami memutuskan untuk melakukan suatu penelitian dengan judul :
“Cara Mencangkok yang Benar.”
B.      RUMUSAN MASALAH
        “Cara mencangkok pohon Mangga yang benar”
c.      tujuan
         Tujuan penelitian :

1.     Mengetahui lebih dalam cara-cara mencangkok yang benar
 2.     Menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan dapat dihasilkan dengan tidak memakan banyak biaya.

       d.      manfaat
Manfaat kegiatan ini adalah :
1.      Untuk memberi suatu pengetahuan kepada banyak orang tentang bagaimana cara mencangkok yang benar dan dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi orang dan tidak memakan biaya yang cukup banyak .
2.      Untuk membudidayakan tanaman dari ancaman kepunahan dan Global Warning .
Bab ii
Landasan teori

a.    Pengertian

Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi.
Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil untuk kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh.
Pada saat mencangkok, kambium pada cabang atau ranting harus dihilangkan agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila kulit terbentuk kembali, maka akar tidak akan dapat terbentuk. Sebaliknya, jika lapisan cambium tersebut bersih, maka hasil fotosintesis akan terkumpul di tempat cambium yang telah dibersihkan dan pertumbuhan akar dapat terangsang dengan baik.
b.     Deskripsi tanaman

1.     Jenis tanaman

 Di sekitar kita banyak tumbuh tanaman mangga. Tanaman mangga bermacam-macam, di antaranya  mangga Golek, Manalagi, Arum Manis, Gadung, Kueini, Gayam, Syam, Janis, Santok, Bacang, Dermayu, Durian, Madu, dan mangga Telur. Tiap jenis tanaman mangga memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan mangga yang lain. Tanaman rnangga jenis Arum Manis, Gadung, Kueni, Gayaffi, Janis, Durian, dan mangga Santok berbatang tinggi, Jenis mangga tersebut yang biasa dicangkok yaitu mangga Arum Manis dan mangga Gadung. Kedua mangga itu memiliki daun yang berukuran lebih panjang dari jenis mangga yang lain. Mangga Kueni berdaun lebih lebar dan pendek. Mangga Gayam, Janis dan mangga santok berdaun sedang.Tanaman mangga jenis Golek, syam, Madu dan mangga Telur tinggi pohonnya berkisar 3-10 meter.  Mangga Golek, syam, Madu dan mangga ielur berbatang sedang. Mangga Golek ukuran daun kecil dan panjang, sedangkan mangga syam, Madu dan mangga Telur berdaun kecil Pendek.  Mangga Manalagi berdaun sedang, batangnya bisa rnembesar dan meninggi. Mangga jenis Manalagi adalah mangga yang paling banyak dikembangkan karena lebih mudah tumbuh di berbagai tempat.
2.     Sejarah buah mangga


Mangga yang berkembang di Indonesia diperkirakan berasal dari India yang dipercaya pemelharaannya telah ada seiring peradapan India. Bahkan, di India dikenal akan dongeng rakyatnya yang mengatakan bahwa mangga adalah penjelmaan Dewa Prajapati. Oleh karena itu, tak heran bila hampir disetiap negara bagian India banyak dijumpai tanaman mangga.

Sejarah mencatat bahwa mangga pertama kali ditemukan oleh Alexander Agung di lembah Indus, India. Sedangkan orang pertama yang menulis mengenai mangga di India diperkirakan Huien T'Sang, yakni pada tahun 632-645 SM. Pada tahun 1741, seorang ahli botani, Rumphius, menyimpulkan bahwa penanaman tanaman yang berbatasan dengan Birma telah lebih, dari 4000 tahun atau mungkin lebih dari 6000 tahun silam. Maka dari itu, Rumphius berpendapat bahwa mangga berasal dari daerah perbatasan India-Birma. Kata Mangga sendiri berasal dari bahasa Tamil, India, yaitu mangas atau man-kay. Dalam bahasa botani, mangga disebut Mangifera Indica L, yang berarti tanaman mangga berasal dari India.

B. Penyebaran Mangga

Dari India, sekitar abad ke-4 atau ke-5 SM, tanaman mangga menyebar ke berbagai negara, yakni melalui para pedagang India yang berkelana ke timur sampai ke Semenanjung Malaysia. Mereka berdagang sekaligus menyebarkan agama Hindu dan Budha. Pada tahun 1400 dan 1450, mangga mulai ditanam di Kepulauan Sulu dan Mindanau, Filipina, do Pulau Lizon sekitar tahun 1600, dan kepulauan Maluku pada tahun 1665.

Penyebaran tanaman mangga di negara barat baru terjadi pada abad pertengahan, yakni pada pertengahan abad ke-18 di Lasabon dan Brasil oleh orang Portugis. Sekitar abad ke-19 diperkirakan orang Portugis membawa tanaman mangga dari Goa (India) ke Afrika Timur dan akhirnya menyebar ke Somali Afrika Barat dan Kepulauan Canari. Selanjutnya, Penyebaran tanaman mangga tercatat di beberapa negara barat, yakni di Mexico pada tahun 1779 (bibit mangga pertama kali ditanam oleh orang Spanyol yang membawa bibit mangga dari Filipina), di Italia bagian selatan pada tahun 1905, di Queensland sekitar tahun 1870, dan di Inggris pada tahun 1690 (ditanam dalam rumah kaca).

Di Amerika Serikat, tanaman mangga pertama kali ditanam di Florida, yakni pada tahun 1833. Bibit  yang digunakan berasal dari Meksiko. Pada tahun 1885, Amerika Serikat sengaja mendatangkan bibit mangga okulasi dari India, tetapi semuanya mati. Sebanyak 35 bibit pohon mangga sambungan lengkung pun kembali didatangkan, dan upaya penanaman tersebut akhirnya membuahkan hasil. Hingga kini, Florida dikenal sebagai salah satu produsen mangga dengan daerah pemasaran Florida dan California.


3.     SYarat tumbuh

a.    Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.
b.     Media tanam
Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
c.      Ketinggian tempat
Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m dapat menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi. Secara umum mangga sangat cocok di tanam di Indonesia, itulah sebabnya banyak masyarakat yang dengan mudah memiliki pohon mangga di depan rumahnya.
4.     manfaat tumbuhan
1.         Sumber antioksidan
Di dalam buah mangga terdapat sumber beta-karoten, vitamin C dan kalium. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas.
2. Kandungan vitamin c yang tinggi
Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.
3. kandungan kalium yang melimpah
Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harum manis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.
4. Membantu pencernaan
Mangga memiliki enzim pencernaan yang dapat membantu pemecahan protein serta membantu proses pencernaan.
5. Baik untuk ingatan
Glutamin terdapat di dalam buah mangga. Glutamin ini merupakan senyawa yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan memori.
Bab iii

a.    Teknik mencangkok

·         Alat-alat yang dibutuhkan :

1.       Tanaman yang akan dicangkok
2.       Tanah gembur
3.       Pisau
4.       Plastik atau sabut kelapa
5.       Tali plastik
6.       Air

·         Cara mencangkok :

1.   Pilih cabang yang sehat dan lebih baik yang tumbuh vertikal.
2.   Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan jarak 5-10 cm.
3.   Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.
4.   Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang kecil sebagai jalan masuknya air terlebih dahulu.
5.   Setelah lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah gembur dan balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau sabut kelapa.
6.   Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas dan bawah.
7.   Sirami bagian yang telah dicangkok secara teratur.
8.   Setelah kurang lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar sudah cukup baik, balutan plastik atau sabut dilepas dan cangkokan siap ditanam di wadah baru.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
1.                    Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang  
      bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama
      dengan induknya
                    2.    Alat-alat yang dibutuhkan untuk mencangkok:
                            a.    Tanaman yang akan dicangkok
                            b.    Tanah
                            c.    Pisau
                            d.   Serabut kelapa
                             e.  Tali (Rapia)

                  3.    Cara mencangkok yang benar dilakukan sebagai berikut :
                         a.    Pilih cabang yang sehat dan lebih baik yang tumbuh vertikal.
                         b.    Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan jarak 5-10 cm.
                    c.    Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.
                    d.    Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang kecil
                           sebagai jalan  masuknya air terlebih dahulu.
                     e.Setelah lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah gembur dan  
                      balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau sabut kelapa.
                    f. Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas dan
                      bawah.
                    g.    Sirami bagian yang telah dicangkok secara teratur.
                    h.    Setelah kurang lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar
                      sudah   cukup    baik, balutan plastik atau sabut dilepas dan cangkokan siap ditanam
                      di wadah baru.
       4,  Hasil tanaman cangkokan yang telah di pindahkan ke wadah lain memiliki akar
             serabut.
B.     SARAN
1.       Hal-hal di bawah ini dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanaman hasil
cangkokan:
            a.    Berikan pupuk kompos untuk menunjang kesuburan tanah.
            b.    Sirami tanaman secara teratur.
             
            2.    Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mencangkok :
            a.    Waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan
                     penyiraman berulang-ulang,
b.    Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya.
c.    Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.